Rahasia Praktis Cara Merawat Bearing pada Kaki-kaki Mobil

Posted on

Bearing roda merupakan salah satu komponen penting pada bagian kaki-kaki kendaraan. Komponen ini seringkali terlupakan, padahal cara merawat bearing menjadi aspek krusial untuk memastikan roda berputar dengan lancar. 

Cara Merawat Bearing
Istockphoto

Cara Merawat Bearing pada Kaki-kaki Kendaraan

Bearing roda yang bermasalah bisa memberikan dampak buruk bagi pengendara. Tak hanya membuat kenyamanan berkendara jadi berkurang, hal ini juga membahayakan keselamatan selama di perjalanan. 

Lantas, bagaimanakah cara menjaga bearing roda agar tetap prima? Berikut ulasan selengkapnya. 

Lakukan Pemeriksaan Rutin

Pemeriksaan rutin bisa jadi kunci utama untuk menjaga seluruh komponen mobil tetap berfungsi dengan baik. Setiap servis kendaraan, pastikan untuk memeriksa kondisi bearing roda secara detail. 

Jika merasa ada yang tidak beres saat berkendara, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Adanya pemeriksaan berkala ini bisa mendeteksi masalah sejak dini, sebelum menyebabkan kerusakan yang lebih parah. 

Jaga Kebersihan dan Pelumas Bearing

Sebenarnya, kotoran dan air bisa jadi musuh utama bagi bearing roda. Ketika bearing terkena kotoran atau air, pelumasan di dalamnya bisa terkontaminasi, sehingga bearing cepat aus dan tidak berfungsi dengan baik. 

Berdasarkan hal tersebut, penting untuk menjaga kebersihan area sekitar bearing. Terlebih jika berkendara pada medan off road atau jalan berdebu. 

Selain itu, pastikan bahwa bearing roda dilengkapi dengan sistem pelumasan yang bisa diisi ulang. Kemudian, pastikan untuk melumasi bearing secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.   

Hindari Beban Berlebih

Cara merawat bearing selanjutnya adalah dengan memperhatikan beban pada kendaraan. Mengangkat beban berlebih atau terlalu sering mengangkut muatan melebihi kapasitas kendaraan, tentu bisa memperpendek usia bearing. 

Ada baiknya untuk memastikan bahwa beban muatan pada kendaraan sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Selain itu, perhatikan kondisi jalan selama masa pengangkutan.

Hindari jalan berlubang atau tidak rata yang bisa memberikan dampak negatif pada bearing roda. Jika terpaksa harus melewati jalanan yang rusak, ada baiknya untuk memperlambat laju kendaraan agar benturan tidak terlalu keras. 

Langkah perawatan sederhana tersebut tidak hanya menjaga kondisi bearing roda tetap aman. Namun juga memperpanjang umur suspensi dan komponen kaki-kaki lainnya. 

Periksa Balancing dan Alignment Roda

Beberapa pengendara mungkin tidak menyadari bahwa balancing dan alignment roda yang tidak tepat bisa membuat tekanan bearing tidak merata. Hal ini bisa berpotensi mempercepat kerusakannya. 

Berdasarkan hal tersebut, ada baiknya untuk melakukan balancing dan alignment roda secara rutin. Hal ini tidak hanya menjaga kondisi bearing roda tetap prima, tapi juga meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama berkendara. 

Kenali Tanda Bearing Roda Bermasalah

Ketika menerapkan cara merawat bearing, pengendara harus paham bagaimana gejala atau tanda-tanda bearing roda bermasalah. Masalah pada komponen ini pun cukup beragam, mulai dari suara berdecit, getaran pada stir hingga roda yang terasa longgar. 

Melansir dari laman suzukimobil-papuabarat.co.id, bearing bermasalah bisa dideteksi dengan adanya suara decit. Ketika mobil bergerak, terlebih saat berbelok, muncul suara berdecit dari roda. Ini menandakan bahwa bearing mulai aus. Kemudian, jika stir terasa bergetar, terlebih pada kecepatan tinggi menandakan bahwa bearing sudah tidak optimal lagi. Terakhir, roda mobil yang sedikit bergoyang atau longgar ketika berkendara juga menjadi tanda awal terkait kerusakan komponennya. 

Perbedaan Desain dan Beban yang Ditanggung pada Bearing Roda Depan vs Belakang

Desain bearing roda depan dan belakang cenderung berbeda. Bearing depan menggunakan hub hearing, di mana desain laher roda akan langsung menyatu pada dudukan roda dan kemudi. Sementara itu, bearing roda belakang memiliki desain berbeda antara tipe FWD dan RWD. Biasanya, desain tipe FWD lebih terlihat sederhana. 

Dilihat dari beban yang ditanggung keduanya pun cukup berbeda. Bearing depan menanggung beban vertikal, lateral dan beban ketika terjadi percepatan serta pengereman. Semantara bearing belakang FWD menanggung beban vertikkal dan sedikit beban ketika ada akselerasi maupun pengereman. Khusus bearing belakang RWD biasanya menanggung beban vertikal dan beban dorong mesin. 

Meskipun memiliki perbedaan yang cukup signifikan, cara merawat bearing roda depan dan belakang cenderung sama. Oleh sebab itu, jadikan panduan di atas untuk melakukan pengecekan komponen secara rutin agar kendaraan bisa berfungsi secara optimal. /Siti