Salah satu penyebab kerusakan pada power steering adalah tidak adanya penggantian oli secara rutin. Oli atau cairan power steering perlu diganti secara berkala agar sistem tetap berfungsi optimal, bahkan penggantian ini bisa dilakukan sendiri tanpa harus ke bengkel.
Power steering merupakan komponen penting yang berfungsi meringankan kerja setir, sehingga pengendalian kendaraan menjadi lebih mudah. Tanpa power steering, setir akan terasa sangat berat saat diputar.
Keberadaan sistem ini membuat berkendara lebih nyaman, sehingga perawatan termasuk penggantian oli power steering sama pentingnya dengan penggantian minyak rem. Sebelum membahas cara mengganti oli power steering secara mandiri, penting untuk memahami terlebih dahulu fungsi dasar dari komponen ini.

Kapan Harus Mengganti Cairan Power Steering?
Roda kemudi yang terasa lebih berat saat diputar bisa menjadi tanda bahwa oli power steering perlu diganti. Cairan ini memiliki peran penting dalam menjaga kemudi tetap ringan, responsif dan aman sehingga kualitas serta volumenya harus selalu diperhatikan.
Rekomendasi pabrikan menjadi acuan utama. Periksa buku manual kendaraan karena sebagian besar produsen menyarankan penggantian cairan setiap 50.000 hingga 100.000 mil. Mengabaikan jadwal ini dapat membuat performa kemudi menurun.
Beberapa indikator lain juga dapat menjadi penanda. Pertama, penurunan kinerja kemudi, misalnya roda terasa kaku atau sulit diputar. Kedua, muncul kebisingan saat mengemudi, seperti suara mencicit atau merengek ketika setir diputar yang biasanya menandakan cairan rendah atau terkontaminasi. Ketiga, kondisi cairan itu sendiri. Jika warnanya sudah berubah menjadi cokelat tua atau hitam, atau terdapat kotoran, maka cairan sudah tidak layak pakai dan harus segera diganti.
Video singkat dari channel Dokter Mobil Indonesia menjelaskan waktu yang tepat untuk mengganti oli power steering pada mobil. Penggantian ideal dilakukan setiap 40.000 kilometer atau setiap 2–4 tahun, tergantung kondisi dan penggunaan kendaraan. Oli yang berubah warna menjadi keruh dan gelap menandakan saatnya diganti agar sistem kemudi tetap ringan dan optimal.
Penggantian rutin juga mencegah kerusakan pada pompa dan komponen power steering lainnya. Hal tersebut bisa menyebabkan setir menjadi berat dan berisik. Pemeriksaan dan penggantian oli secara berkala penting untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara.
Cairan power steering yang tidak diganti tepat waktu dapat menyebabkan keausan mekanis pada sistem kemudi, meningkatkan risiko kerusakan komponen dan membuat pengalaman berkendara tidak nyaman. Mengganti cairan sesuai kebutuhan merupakan langkah praktis untuk memperpanjang usia kendaraan sekaligus menjaga kemudi tetap ringan, stabil, dan aman.
Alat yang Diperlukan untuk Penggantian Oli Power Steering
Penggantian cairan power steering memerlukan beberapa peralatan penting agar proses berjalan aman, efisien dan bersih. Pertama, jack dan jack berdiri digunakan untuk mengangkat kendaraan dari tanah, memberikan akses yang jelas ke komponen power steering yang berada di bawahnya.
Selanjutnya, set kunci pas sangat diperlukan untuk melonggarkan dan mengencangkan mur serta baut pada reservoir oli power steering dan klem selang. Disarankan menggunakan kombinasi kunci terbuka dan soket agar lebih fleksibel.
Untuk mengeluarkan cairan lama, pompa fluida power steering digunakan. Alat ini dapat dipasang langsung pada reservoir dan menyedot cairan dengan cepat, mempermudah proses pengosongan.
Dalam tahap pengisian, corong membantu menambahkan cairan baru tanpa tumpah, sehingga pengisian lebih rapi dan efisien. Panci atau wadah penampung juga penting untuk menampung cairan lama yang terkuras, menjaga area kerja tetap bersih dan mencegah kontaminasi lingkungan.
Terakhir, kain lap atau tisu digunakan untuk membersihkan tumpahan atau menyeka kelebihan cairan dari reservoir dan selang, memastikan proses penggantian selesai dengan kondisi yang rapi.
Mengganti Oli Power Steering
Penggantian cairan power steering dapat dilakukan sendiri dengan mengikuti beberapa langkah agar sistem kemudi tetap optimal.
Buka kap mesin dan cari reservoir oli power steering, biasanya ditandai dengan ikon roda kemudi. Periksa level cairan pada permukaan yang rata untuk hasil yang akurat.
Tempatkan wadah penampung di bawah sistem power steering. Jika memungkinkan, lepaskan selang bertekanan rendah agar cairan lama dapat keluar langsung ke wadah. Lepaskan tutup reservoir dengan hati-hati untuk mencegah masuknya kotoran.
Gunakan pompa cairan untuk menyedot sisa cairan dari reservoir. Proses ini membantu menjaga kebersihan sistem dari kontaminan yang bisa merusak komponen.
Isi reservoir dengan cairan baru, nyalakan mesin, dan putar roda kemudi beberapa kali agar cairan mengalir ke seluruh sistem. Kuras kembali cairan ini untuk membuang sisa kotoran, terutama jika cairan lama sangat kotor.
Isi reservoir perlahan hingga mencapai garis “Penuh” sesuai rekomendasi pabrikan. Jangan mengisi berlebihan karena dapat menyebabkan kebocoran atau masalah operasional. Periksa level cairan setelah penggunaan pertama.
Nyalakan mesin dan periksa sambungan serta fitting untuk memastikan tidak ada kebocoran. Amati sistem saat memutar roda kemudi agar semua bekerja dengan baik.
Dengan mengikuti panduan ini, sistem power steering akan tetap bersih, responsif, dan tahan lama, memastikan pengalaman berkendara yang nyaman dan aman.
Oli Power Steering Rutin Diganti vs Tidak Pernah Diganti
Mengganti cairan power steering secara rutin menjaga sistem kemudi tetap ringan dan lancar, mencegah keausan komponen seperti pompa dan segel. Setir jadi mudah diputar, terutama saat berbelok di jalan berliku. Penggantian disarankan setiap 40.000 km atau sekitar 4 tahun.
Sebaliknya, jika cairan tidak pernah diganti, cairan akan kotor dan viskositasnya menurun, menyebabkan setir berat, pompa cepat rusak, dan berisiko terjadi kebocoran yang memerlukan biaya perbaikan mahal. Perawatan rutin oli power steering sangat penting untuk kenyamanan, keamanan, dan keawetan sistem kemudi kendaraan.
Itulah cara mengganti cairan power steering dengan mudah, yang bisa dilakukan secara mandiri tanpa perlu ke bengkel. Semoga bermanfaat. /wul